“Naik kereta api, tut… tut… tut… Siapa hendak turut?
Ke Bandung, Surabaya…”
Pada awal November kemarin saya berkesempatan untuk mengunjungi Surabaya dalam rangka mengikuti konferensi. Tapi tidak seru bila kunjungan ini tidak dilengkapi dengan berwisata. Selama 2 hari penuh saya berjalan mengelilingi berbagai tempat di Surabaya, dan menurut saya inilah 7 hal yang seru untuk dilakukan ketika sedang berada di Kota Surabaya:
1. Melihat sejarah perjuangan Indonesia di Monumen Pahlawan dan Museum 10 November
Tempat yang paling wajib didatangi ketika berada di Surabaya! Di dalam museum, kita bisa melihat berbagai benda-benda penting dalam perjuangan kemerdekaan, bahkan ada bambu runcing juga di sini! Hal yang paling menarik adalah rekaman pidato Bung Tomo yang begitu berapi-api, dan bisa kita dengarkan berulang-ulang di museum ini. Tak lupa, berbagai diorama juga tersedia dan dapat kita lihat untuk menambah nasionalisme kita.
2. Berwisata kuliner di Pasar Atom
Di Pasar Atom kita bisa menemui banyak jajanan: mulai dari aneka jajanan pasar, pecel, bubur Madura, manisan, mie lontong, sampai nasi campur. Pasar Atom terbagi dua, yakni Pasar Atom Mall dan Pasar Atom Lama. Baik keduanya sama-sama menyediakan aneka wisata kuliner yang menarik. Pastikan mencicipi makanan-makanan berikut: Cakwe Peneleh, Bakwan Surabaya (Bakwan Gili), Lontong Mie, dan Bubur Madura. Tidak seperti pasar tradisional, Pasar Atom dibuka mulai pukul 10, jadi jangan datang kepagian ya!
(Baca juga: Kuliner Tradisional Khas Surabaya)
3. Nongkrong santai di Taman Bungkul
Di sore hari, duduk-duduk santai di Taman Bungkul menjadi aktivitas yang menyenangkan: melihat anak-anak bermain dengan ceria, orang dewasa duduk santai bercengkerama, dan yang terpenting di sini juga terdapat ibu-ibu penjual Pecel Semanggi yang sudah langka itu! Cicipi seporsi pecel semanggi dengan kerupuk uli; dan FYI, pecel semanggi terbaik yang pernah saya makan adalah pecel semanggi di Taman Bungkul!
4. Masuk ke dalam Monumen Kapal Selam
Di daerah Embong Kaliasin, kita bisa melihat sebuah kapal selam besar “terpajang” di tepi jalan. Kapal selam tersebut bukan sekadar pajangan saja, melainkan bisa kita masuki dan kita lihat-lihat isinya! Kapal ini dimiliki oleh Indonesia pada tahun 1962, didatangkan dari Rusia dan digunakan untuk merebut kembali Irian Barat. Kita perlu merogoh kocek sekitar Rp15.000 untuk masuk ke dalamnya, tetapi harganya masih worth menurut saya, sebab kita bisa melihat isi kapal selam tersebut! Kapan lagi bisa melihat isi kapal selam?
5. Beribadah atau sekadar mengunjungi Kelenteng Sanggar Agung
Kelenteng Sanggar Agung terletak di dalam kompleks Pantai Ria Kenjeran, dan vihara ini bagus sekali! Posisi kelenteng yang terletak di tepi laut memberikan panorama unik dari kelenteng-kelenteng lainnya. Sambil menyalakan dupa dan beribadah, saya juga berfoto-foto untuk mengabadikan kunjungan saya ke sini.
(Baca juga: pengalaman pertama menginap di hotel kapsul Surabaya)
6. “Bertamu” ke rumah HOS Cokroaminoto dan W.R. Soepratman
Ada dua tempat bersejarah yang sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi, yakni rumah HOS Cokroaminoto dan W.R. Soepratman. Rumah HOS Cokroaminoto terletak di daerah Peneleh, dan tempatnya vintage sekali! Di sinilah tempat salah seorang tokoh penting dalam pergerakan nasional pernah hidup, dan sekaligus merupakan guru bagi tokoh nasional lainnya seperti Soekarno, Kartosuwiryo, hingga Tan Malaka.
Tak jauh dari rumah HOS, terdapat Toko Buku Peneleh yang tak kalah bernilai sejarahnya! Oleh penjaga toko, saya diceritakan bahwa toko ini sudah ada sejak tahun 1930an dan kerap menjadi tempat perkumpulan para tokoh pergerakan bangsa. Presiden Soekarno juga pernah berkunjung ke toko buku ini dan fotonya dipajang di area toko.
Sempatkan juga ke rumah W.R. Soepratman, sang penggubah lagu Indonesia Raya. Terletak di dalam gang, namun bukan berarti tempat ini harus dilewatkan!
7. Berkunjung ke House of Sampoerna
Museum ini terkesan begitu vintage karena berdiri dengan gaya kolonial Belanda yang sudah ada sekitar tahun 1862! Pada tahun 1932, tempat ini dibeli oleh Liem Seeng Tee dan dijadikan tempat untuk memproduksi rokok Sampoerna.
Sesuai dengan namanya, di tempat ini kita bisa melihat sejarah kretek di Indonesia. Koleksi yang menarik menurut saya adalah koleksi bungkus rokok dan korek api dari tahun ke tahun. Selain itu, kita juga bisa nongkrong di cafe atau ke souvenir shop untuk membeli oleh-oleh.
Dan bagi yang ingin menambah koleksi foto, tempat ini sangat instagrammable!
Enjoy Surabaya!
Well, demikian 7 hal seru yang saya lakukan selama berada di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Berkunjung ke Surabaya tidaklah sulit sebab sudah tersedia akses darat via kereta api atau melalui pesawat terbang. Kunjungi dan nikmati sang kota pahlawan!