Bakmie B2 Topping Melimpah di Soen Yoe, Pasar Baru

Kemarin saya sedang iseng mencari tempat bakmie baru untuk dicoba, dan tiba-tiba saya teringat dengan Soen Yoe. Rumah makan ini sudah beberapa kali diulas oleh food vlogger khususnya yang menspesialisasikan diri pada bakmie dan Chinese food. Melihat ulasannya selalu terlihat menarik; tempatnya yang oldies, makanannya yang klasik, dan citarasanya yang tradisional.

Maka saya langsung membuka Google Maps dan menuliskan “Mie Soen Yoe”.

Lokasinya ada di Jl. Kelinci III, tidak jauh dari Bakmie Aboen dan Gang Kelinci. Karena berada di dalam gang kecil, lebih baik menggunakan sepeda motor ke sini; atau parkir mobil di tempat yang lapang dan lanjutkan dengan berjalan kaki.

Ada dua “Soen Yoe” di sini, satu di Jl. Kelinci III no.9, satu lagi di no.12. Keduanya sama saja, satu pemilik dan satu resep, jadi tidak usah pusing ingin memilih yang mana, toh jaraknya satu sama lain juga sangat dekat. Karena Soen Yoe yang di nomor 12 saya lihat lebih dulu, saya memilih duduk di sana.

Saat itu pukul 13.30 dan hari Jumat, memang bukan waktu yang ramai untuk makan siang, sehingga kondisi rumah makan sedang sangat sepi. Berdasarkan review yang saya baca, tempat ini biasanya ramai pada jam makan siang di akhir pekan, jadi pastikan datang lebih awal bila ingin berkunjung di akhir pekan. Atau seperti saya, datang pada bukan jam sibuk, sehingga saya bisa memilih tempat yang pas untuk saya duduki.

Seorang encek (pria Tionghoa paruh baya) langsung mendekati saya dengan membawakan lembaran menu. Saya langsung memesan menu yang diandalkan di sini: bakmie babi komplit seharga Rp85.000. Betul, delapan puluh lima ribu Rupiah (harga per 9 Sept 2022). Mereka mencantumkan harga di lembar menu, dan menurut saya ini cengli (adil), sehingga saya tidak akan kaget ketika hendak membayar nanti.

Sambil menunggu makanan saya tersaji, saya mengamati rumah makan ini. Tempatnya betul-betul vintage! Mejanya, posternya, hingga pintu dan jendelanya benar-benar menggambarkan Jakarta tempo dulu. Wajar saja, sebab tempat ini sudah ada sejak 1954… ketika ayah dari si encek yang masih mengelola tempat ini langsung.

Tidak lama encek yang lainnya muncul, menghidangkan seporsi bakmie di dalam mangkuk yang cukup lebar. Inilah bakmie babi komplit ala Soen Yoe yang terlihat menggiurkan itu.

Isiannya benar-benar lengkap: babi merah (chasiu), babi panggang, ayam jamur, pangsit babi, dan bakso babi. Melihatnya saja sudah ngiler. Potongan dagingnya banyak dan tidak pelit. Tanpa berlama-lama, bakmie langsung saya santap.

Tekstur mienya agak tebal namun kenyal. Menurut pengakuan sang encek, mereka memproduksi bakmienya sendiri. Biasa bakmie yang diproduksi sendiri memang lebih enak, sebab mereka bisa menyesuaikan tekstur bakmie agar sesuai dengan masakan mereka. Selain tekstur, cita rasa bakmienya juga enak sekali. Mereka menggunakan minyak babi sebagai bumbu dasar, dan aromanya harum.

Kemudian saya mulai mencoba dagingnya satu per satu. Chasiu-nya tidak istimewa, tetapi enak. Rasanya manis dan teksturnya empuk. Daging babi panggangnya juga tergolong baik. Lapisan lemaknya cukup tebal dan ujungnya garing. Sedangkan topping ayam jamurnya tergolong lezat. Rasanya gurih dan daging ayamnya empuk, dan jamur yang digunakan adalah jamur merang yang memang sangat cocok untuk disajikan bersama mie.

Sebuah pangsit rebus juga ditata di dalam mangkuk. Kulit pangsitnya lembut, dan isiannya tebal. Menurut saya yang paling istimewa adalah bakso babinya: diameternya besar, teksturnya empuk, dan penuh cita rasa. Ada sedikit aroma smoky yang saya temukan di dalam bakso ini, dan ternyata berasal dari juhi yang dicampurkan ke dalam adonan bakso. Pantas, rasa dan aromanya berbeda dengan bakso babi di tempat lain. Enak dan khas.

Usai menyantap semangkuk bakmie babi komplit, saya segera menuju meja kasir untuk membayar. Semangkuk bakmie babi komplit dihargai Rp85.000 (segelas teh hangat tawar digratiskan). Well, memang harganya sangat tinggi untuk semangkuk bakmie di sebuah rumah makan sederhana; tetapi menurut saya ini sangat worth it, mengingat topping dagingnya yang beragam dan tidak pelit. Jika Anda hanya ingin menyantap semangkuk bakmie ayam jamur atau bakmie babi biasa, maka uang sekitar Rp30.000 sudah cukup untuk membayar, jadi sesuaikan saja pesanan dengan budget yang disiapkan.

Menurut saya Soen Yoe ini patut untuk dikunjungi dan dicoba. Tempatnya klasik dan rasanya lezat. Harga memang sedikit mahal, tetapi saya rasa ini pantas untuk cita rasa dan resep legendaris yang ditawarkan.

Selain menawarkan bakmie, Soen Yoe juga menyajikan aneka masakan Chinese food yang juga banyak dipuji pecinta kuliner. Mungkin kesempatan selanjutnya akan saya coba.

Mie Soen Yoe
Jl. Kelinci III no.9 dan 12
Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat
Jam buka: 08.00 – 17.00.

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *