5 Tempat Street Food Recommended di Kota Bandung: Selalu Ramai Pengunjung!

Bandung merupakan kota yang terkenal dengan kulinernya yang beragam dan menggugah selera. Selama dua hari di bulan Desember kemarin, saya mengunjungi Bandung selama 3 hari dan mencoba berbagai street food yang direkomendasikan oleh banyak orang. Tempat-tempat ini selalu ramai pengunjung dan wajib dikunjungi kalau ke Kota Bandung!

1. Nasi Goreng Bistik Astana Anyar

Buka menjelang jam 6 sore, tetapi dari jam 5 sudah banyak pembeli yang mengantri! Menunya berbagai macam, tetapi yang sering dipesan adalah bistik ayam dan fuyunghai. Menu andalannya: nasi goreng bistik, yang membuat tempat ini ramai dikunjungi pembeli. Rasa nasi gorengnya sebenarnya biasa saja, tetapi bistik ayam yang crispy dengan sausnya memberikan kesan tersendiri bagi yang mencicipi.  Harganya juga murah meriah, sekitar Rp15ribu hingga Rp20ribu-an.

Saran bagi yang ke sini, karena ramai pembeli ada baiknya beli dibungkus lalu dimakan di rumah/hotel, atau dipesan dalam piring lalu makan di dalam mobil seperti yang dilakukan banyak orang.

Alamat dan jam operasi: Jl. Astana Anyar no.264 (gerobak), jam buka 18.00 – 01.00.

nasi goreng bistik astana anyar bandung

2. Soto Bandung Pak Simon

Saking ramainya, untuk makan di sini kita harus mengambil nomor antrian terlebih dahulu. Soto Bandung Pak Simon konon digadang-gadang sebagai soto terbaik yang ada di Kota Bandung, dan nampaknya saya setuju dengan pendapat itu! Semangkuk soto dengan kuah berwarna putih bening disajikan bersama daging sapi, irisan lobak, dan kacang kedelai goreng. Supaya rasanya lebih ramai, saya menambahkan sedikit kecap manis dan kucuran jeruk nipis. Kelebihan dari soto Pak Simon adalah kuah kaldunya yang gurih dan daging sapinya yang sangat lembut! Wajib coba dan saya pasti akan datang lagi saat menunjungi Kota Bandung! Harga seporsi sekitar Rp36ribu-an.

Alamat dan jam operasi: Jl. Cibadak no. 103 (gerobak), jam buka 18.00 – 00.00.

nasi goreng bistik astana anyar bandung

3. Lomie Lombok

Best lomie in Bandung! Sebagai seorang keturunan Hokkian yang lahir dan besar di Indonesia, lomie yang disajikan oleh keluarga saya adalah mie kuning tebal berkuah encer gurih dengan seafood dan telur sebagai pelengkap. Tetapi di Bandung berbeda. Lomie yang saya temui di Jl. Lombok ini terdiri dari mie kuning yang disiram dengan kuah kental dengan base kaldu seafood. Pelengkapnya juga berbeda dengan lomie ala Hokkian, di sini seporsi lomie dilengkapi dengan bakso sapi, pangsit ayam (yang isinya melimpah), kangkung, daging ayam, dan kerupuk kulit. Rasanya gurih dan nikmat sekali! Saking sukanya, saya sampai datang dua hari berturut-turut. Harganya juga tergolong murah, yakni Rp21ribu seporsi.

Alamat dan jam operasi: Jl. Lombok no.12 (gerobak), jam buka 10.00 – 17.00.

lomie jalan lombok

4. Cuanki Serayu

Katanya Cuanki Serayu adalah tempat cuanki terenak di Kota Bandung. Bagi yang belum tahu, cuanki merupakan hidangan khas Bandung yang berbahan dasar bakso. Aslinya, pedagang cuanki memikul dagangannya dan berkeliling di sepanjang jalan menjajakan dagangannya. Kata “cuanki” sendiri artinya adalah cari uang kanan kiri. Di kedai Cuanki Serayu, seporsi cuanki terdiri dari bakso, pangsit goreng, siomay, dan tahu yang kemudian diguyur kuah kaldu. Diganjar dengan harga Rp17ribu per porsi. Saking ramainya, antrian pembeli untuk makan di tempat dan bungkus (take away) dipisahkan. Oh iya, meski disebut sebagai tempat makan cuanki terenak di Bandung, tetapi saya masih lebih suka cuanki yang dijual oleh pedagang pikul keliling (mungkin karena lebih tradisional); tetapi Cuanki Serayu masih worth untuk dikunjungi.

Alamat dan jam operasi: Jl. Serayu no. 2 (warung makan), jam buka 11.00 – 19.00.

cuanki serayu bandung

5. Nasi Campur 88

Best nasi campur in town! Setidaknya itu kesan saya setelah mencicipi berbagai nasi campur di Bandung. Sama seperti Soto Pak Simon, saking ramainya kita harus mengambil nomor antrian untuk dilayani. Seporsi nasi putih kemudian disajikan dengan berbagai topping yang menggugah selera: daging merah / charsiew, samcan goreng, setengah butir telur kecap, suwiran daging ayam rebus, bakso goreng, dan otak-otak. Rasanya benar-benar menggugah selera! Samcan gorengnya garing, tetapi favorit saya adalah daging merahnya yang harum dan gurih. Harganya pun sebanding dengan rasanya, yakni Rp40ribu seporsi. Benar-benar recommended bagi pecinta nasi campur (catatan: makanan di sini mengandung babi).

Alamat dan jam operasi: JL. Cibadak no. 152 (gerobak), jam buka 18.00 – 00.00

nasi campur 88 bandung

(Baca juga: Wisata Museum di Kota Bandung)

Masih banyak lagi…

Selain kelima street food di atas, saya juga mencicipi kopi susu dan roti srikaya di Warung Kopi Purnama yang sudah berdiri sejak tahun 1930. Sebenarnya, masih ada banyak tempat makan di Bandung yang masih ingin saya kunjungi. Ada rekomendasi tempat lain? Silakan isi di kolom komentar.

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *