Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, Jl. Kelenteng adalah jalan yang menjadi tujuan saya ketika saya berada di Kota Bandung dan hendak mencari makan siang. Ada nasi campur Bintang, rumah makan Harmoni, kedai kopi Kelenteng, dan ambokueh kelenteng yang menarik untuk dicoba. Khusus di sana, ada dua penjual nasi campur yang menarik perhatian: (1) nasi campur Bintang, dan (2) nasi campur Hokkie. Rumah makan Bintang memang terlihat lebih menarik karena tempatnya lebih terang, sedangkan Hokkie memang terlihat lebih “klasik” karena menempati bangunan kuno di persimpangan jalan.
Sebenarnya ada dua titik penjual nasi campur dengan merk “Hokkie”. Satu di persimpangan jalan yang saya maksud, dan satu lagi berupa gerobak di samping Ambokueh Kelenteng. Baik keduanya adalah penjual yang sama dengan bahan yang sama, bedanya yang rumah makan dijaga oleh ibunya sedangkan yang gerobak dijaga oleh sang anak.
Keduanya sama saja, preferensi Anda lebih ingin makan di dalam rumah makan atau makan di pinggir jalan dengan konsep gerobak, keduanya bertuliskan “Nasi Campur Panggang Hokkie”.
Saya datang pada hari Jumat, 28 Juni 2024. Saat itu rumah makan Hokkie sedang sepi sekali, mungkin karena sudah lewat jam makan siang yaitu jam 14.00 WIB. Namun sang penjual masih sigap dan semangat mempersiapkan seporsi nasi campur yang saya pesan.
Tidak ada pilihan nasi hainam, hanya ada nasih putih, tetapi bukan masalah besar; sebab yang membuat nasi campur terasa enak adalah dagingnya. Lauknya tidak banyak jenis tetapi porsinya cukup royal, terdiri dari: irisan chasiu (babi merah), [potongan babi panggang (babi putih), irisan ngohiang, dan setengah butir telur kecap. Tidak ada ayam rebus, tetapi tidak masalah karena memang bukan ayam rebus yang menjadi sorotan dari seporsi nasi campur.
Seperti yang saya blang, yang membuat nasi campur terasa enak adalah dagingnya, dan Hokkie berhasil “mengeksekusi” nasi campur ini dengan baik. Chasiu-nya memiliki aroma smoky yang memberikan keunikan pada hidangan ini, dan tentu saja menambah rasa lezat. Babi panggang tergolong baik-baik saja, renyah pada bagian luar dan melumer di bagian lemak. Ngohiang juga tidak tergolong istimewa, tetapi tetap diperlukan untuk variasi topping. Dan yang paling tidak terduga adalah sambalnya: yakni sambal bawang yang berpadu dengan sangat baik dengan nasi dan topping-topping daging!
Menurut saya juara dari hidangan ini adalah chasiu-nya yang smoky dan sambal bawangnya yang harum.
Seporsi nasi campur dihargai Rp60.000, menurut saya harga yang sangat wajar untuk seporsi nasi campur. Menurut saya, nasi campur Hokkie tergolong lebih worth it dan terasa lebih enak dibanding nasi campur lain yang berjualan di Jalan Kelenteng.
Nasi Campur Panggang Hokkie
Jl. Kelenteng No. 24, Kec. Andir,
Bandung, Jawa Barat 40182
Jam buka: 07.00-18.30
- Rasa: B+ (chasiu yang smoky dan sambal bawang menjadi keunggulan)
- Tempat: B+ (bersih meski agak gelap, menggunakan kipas angin sebagai penyejuk)
- Harga: B (harga wajar untuk nasi campur)
- Pelayanan: B+ (pelayan cukup sigap)