Beberapa kali saya mendengar nama kedai bakmie ini, baik itu dari Youtube maupun rekomendasi dari teman-teman. Awalnya saya tertarik, tetapi setelah mendengar lokasinya di Pasar Senen, niat saya menciut, sebab yang terbayang oleh saya adalah: kawasan sumpek, macet, susah parkir, dan susah menemukan tempatnya.
Hingga akhirnya saya berusaha mengabaikan persepsi itu. Langsung saya jadwalkan: cuti hari Jumat nanti, harus ke kedai bakmie ini!
Lokasinya ada di Pusat Grosir Senen Jaya. Kalau dari Gunung Sahari, maka lokasi gedungnya tepat berada di sebelah jalan layang. Kedainya terletak di lantai dasar, persis di sebelah tempat parkir sepeda motor. Saran saya – jika menemukan space parkir – parkir di lantai dasar saja agar lebih mudah menjangkau kedainya.
Kedai berada di kawasan kuliner gedung ini. Di sekitarnya banyak sekali penjual soto Betawi dan masakan Padang. Kalau sudah berada di lantai dasar Pusat Grosir Senen Jaya dan sudah melihat banyak lapak masakan Padang, maka kedai Bakmi Koneng sudah tidak jauh dari sana.

Saya datang pukul 14.00, saat suasana kedai sudah sepi (kedai tutup pukul 15.00). Ibu Ani selaku pemilik kedai sedang meracik bakmie pesanan orang lain. Tidak lama karyawan Ibu Ani datang dan menanyakan pesanan saya. Saya jawab saja: bakmie ayam + pangsit.
Dan tidak lama Ibu Ani mulai meracik bakmie pesanan saya. Begitu pesanan sampai di meja saya, kesan pertama yang saya dapatkan adalah: porsinya besar! Bakmienya benar-benar memenuhi mangkok, sampai agak kesulitan untuk mengaduknya.
Rasa bakmienya jadul sekali. Mirip dengan racikan bakmie yang berada di sekitar jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, maupun Petak Sembilan. Bedanya, bakmie Koneng tidak menggunakan minyak babi alias Halal. Benar-benar hanya mengandalkan ayam dan minyak bawang. Rasanya gurih sekali. Topping-nya juga hanya ada satu macam, yakni ayam rebus. Ayam yang digunakan adalah ayam pejantan, sehingga rasa dan teksturnya mirip dengan ayam kampung. Anda yang suka jerohan ayam, bisa minta ditambahkan telur muda, hati ayam, atau ampela.

Yang paling istimewa dari bakmie Koneng adalah pangsitnya. Enak banget! Dagingnya tebal, bukan hanya sekadar ada. Rasanya juga lezat sekali, ternyata berkat kombinasi daging ayam cincang dan ebi di dalamnya. Salah satu pangsit yang paling enak yang pernah saya temui di kedai bakmie.
Bagi pecinta pedas, di sini ada tiga jenis sambal: sambal giling, saos sambal botolan, dan sambal Lampung. Nah, sambal Lampungnya istimewa sekali, sebab diracik sendiri dan harum! Dari pengamatan indra penciuman saya, nampaknya bumbu utama sambal ini adalah cabai dan bawang putih. Sambal ini hanya bisa saya temui di kedai Bakmi Koneng, jadi pastikan Anda mencoba sambal ini bila mampir.
Semangkuk bakmie ayam dihargai Rp25.000. Tetapi karena saya ditambah pangsit, maka saya membayar Rp30.000. Dari segi rasa, bakmie ini recommended sekali, dan pastikan memesan pangsitnya juga. Tempatnya tidak terlalu besar tetapi cukup bersih, Ibu Ani (pemilik kedai) juga ramah.
Saya pasti mampir lagi.