Jika ingin mencari surga kuliner bergaya pecinan, maka ada dua titik yang akan saya rekomendasikan: pertama adalah Glodok / Petak Sembilan dan yang kedua adalah Mangga Besar. Keduanya sama-sama masih berada di kawasan Taman Sari.
Di jalan Mangga Besar Raya, kita bisa menemukan sebuah restoran yang tidak terlalu besar namun menarik untuk dikunjungi, dengan plang bertuliskan “Super Suikiaw”. Saya ingat sekali 10 tahun yang lalu saya pernah mendatangi tempat ini dengan seorang teman. Saat itu saya masih kuliah dan uang jajan saya pas-pasan. Masih ingat sekali betapa senangnya waktu itu karena bisa bersantap di restoran yang lumayan terlihat mahal ini. Kali ini, setelah 1 dekade berlalu, restoran ini masih tetap berdiri dan mengundang untuk saya kunjungi (kabarnya restoran ini sudah berusia 30 tahun, legend!).
Baik suasana dan penataan ruangannya masih sama seperti sepuluh tahun lalu: bersuana oldies, full AC, dan sedikit tercium aroma rokok karena tidak ada area khusus merokok di dalam ruangan ini. Tapi tenang saja, aromanya tidak terlalu mengganggu, kok.
Tanpa ba bi bu, pelayan langsung menyodorkan daftar menu. Saya langsung memesan menu andalan di tempat ini, yakni suikiaw 3 rasa. Oh iya, menu suikiaw di sini sangat beragam. Jika biasanya kita tahu suikiaw / kuotie itu hanya berisi daging babi dan sayuran, maka di restoran ini isiannya beragam: bisa daging babi, ayam, sapi, udang, cumi, kepiting; bahkan ada juga isian terong, tomat, kucai, jamur, dan sebagainya. Benar-benar beraneka ragam isiannya. Nah, saya memesan suikiaw 3 rasa yang isiannya merupakan campuran daging babi cincang, udang, dan kucai; kemudian teman saya memesan suikiaw dengan isi babi jamur.
Suikiaw di sini bisa disajikan dengan dua jenis, yakni digoreng atau direbus. Jika digoreng, sebenarnya disebut dengan kuotie / gyoza / jiaozi. Silakan pilih sesuai selera, saya sendiri biasanya meminta separuh direbus, separuhnya lagi digoreng.
Dan, ini dia…
Suikiaw 3 rasa memang layak disebut menu favorit di tempat ini, sebab isiannya memang benar-benar enak! Rasa daging babi dan udangnya menyatu, lengkap dengan aroma khas kucai yang memperkaya aroma di dalam mulut. Kulitnya tidak terlalu tebal namun juga tidak terlalu tipis, teksturnya juga kenyal sehingga paduan tekstur isian udang yang padat renyah, kucai yang tipis renyah beraroma kuat, dan kulit yang kenyal ini benar-benar juara.
Sedangkan suikiaw isi babi jamur juga tergolong enak. Karena diisi dengan irisan jamur hioko, maka sesekali kita akan mendapatkan tekstur kenyal jamur yang memberikan sensasi tersendiri. Namun rasa dan aromanya memang tidak seramai yang isi tiga rasa, mungkin karena aroma jamur yang cenderung earthy dan daging babi aromanya juga tidak sekuat daging sapi. Jangan lupa, makannya sambil dicocol saus suikiaw yang terbuat dari campuran kecap asin, cuka, dan bawang putih; enak!
10 tahun lalu, saya sempat mengobrol dengan pemiliknya dan iseng-iseng menanyakan, apakah ada yang memesan suikiaw isi terong atau tomat? Jawabannya, ada! Biasanya orang-orang Jepang menyukai isian-isian “unik” seperti ini. Dan memang, sebagian besar pengunjung restoran ini adalah orang-orang Jepang, jadi jangan kaget jika sambil bersantap di sini, kita akan mendengarkan percakapan menggunakan Bahasa Jepang.
Well, karena tempatnya memang bukan tempat yang enak untuk duduk berlama-lama, begitu selesai makan saya langsung membayar. Untuk dua porsi suikiaw (masing-masing porsi berisi 10 buah) dan dua gelas teh tawar hangat, saya ditagih Rp179.000. Harga yang cukup masuk akal! Bahkan menurut saya worth sekali jika dibandingkan dengan rasa dan teksturnya yang enak. Saya merekomendasikan anda untuk mencobanya.
Dan tidak disangka, memakan 10 buah suikiaw ternyata membuat perut saya kenyang sekali. Padahal masih ada niat bersantap bakmie Ahau yang tidak terlalu jauh dari sini, ah mungkin kapan-kapan saja.
Super Suikiaw
Jl. Mangga Besar Raya No. 3B
Mangga Besar, Jakarta Barat
Jam operasional: 11.00 – 01.00