Nongkrong di Bakoel Koffie, Kedai Kopi Sejak 1878 di Batavia

Suatu hari seorang teman dari Bandung menghubungi saya melalui WA, ternyata ia baru saja pindah ke Jakarta dan bermaksud untuk meet up dengan saya. Karena ia baru pindah ke Jakarta beberapa hari, maka saya berpikir untuk mengajaknya bertemu di tempat yang cukup representatif untuk menggambarkan suasana klasik kota Jakarta. Setelah berpikir sejenak, saya langsung berinisiatif untuk mengajaknya bertemu di Bakoel Koffie saja.

Bakoel Koffie ini merupakan kedai kopi tertua yang masih bertahan di Jakarta; tercatat sudah ada sejak tahun 1878 pada saat kota Jakarta masih bernama Batavia. Didirikan oleh seorang imigran Tionghoa yang menetap di Jakarta bernama Liauw Tek Soen bersama istrinya yang merupakan kelahiran Batavia. Awalnya kedai kopi ini disebut “Warung Tinggi” dan berlokasi di Molenvliet Oost (Jl. Hayam Wuruk). Kopi yang digunakan adalah kopi yang diolah dari pabriknya sendiri yang bernama Tek Soen Hoo. Singkat cerita, pada tahun 1970an, Warung Tinggi pecah menjadi dua: pertama adalah Warung Tinggi yang kini berada di Jl. Batu Jajar dan Bakoel Koffie yang berada di Jl. Cikini.

Bakoel Koffie Cikini

Berlokasi di Cikini yang memang memiliki sedikit peninggalan nuansa klasik kota Batavia. Di depan Bakoel Koffie saya sering menemukan gerobak roti Tan Ek Tjoan yang sedang mangkal di sana, kadang-kadang saya membelinya untuk disantap bersama kopi. Begitu saya membuka pintu dan melangkahkan kaki ke dalam, suasana klasik langsung terasa. Penggunaan meja kursi dan foto-foto zaman dulu memunculkan suasana zaman dulu yang masih terjaga baik di dalam kedai kopi ini. Ruangannya full AC sehingga terasa nyaman sekali jika ingin duduk berlama-lama di dalam, pastinya jangan lupa memesan minuman dan camilan yang cukup sebagai pendamping.

Bakoel Koffie Cikini

Lantai 1 ditujukan sebagai smoking room. Jika Anda tidak ingin ada aroma asap rokok bertebaran di indra penciuman Anda, naiklah ke lantai 2 yang didedikasikan sebagai non-smoking room. Saya selalu datang di akhir pekan dan kedai kopi ini selalu sangat ramai, bahkan kadangkala penuh. Jika ingin datang dan menikmati tempat ini dengan lebih tenang, datanglah pada hari kerja.

Bakoel Koffie Cikini Tek Sun Ho
Bakoel Koffie Cikini

Pesanan favorit saya adalah kopi tubruk, jenis kopi yang sebenarnya bisa kita temukan di berbagai kedai kopi. Jika Anda suka kopi hitam tanpa ampas, pesanlah Americano; tetapi jiak Anda lebih menyukai kopi hitam dengan ampas di dalam gelas, pesanlah kopi tubruk. Kopi disajikan dalam cangkir besar berlogo Bakoel Koffie. Aromanya harum. Jujur saja, saya tidak memahami kopi sedalam saya memahami teh; namun kopi hitam yang disajikan di sini memiliki body yang kuat sehingga terasa “nonjok” bagi saya.

Selain kopi tubruk dan Americano, ada berbagai hidangan kopi yang umum ditemui di kedai kopi seperti Espresso, Cappuccino, Piccolo, dan Latte. Penyajian lainnya adalah Avocado Frost (kopi dengan alpukat), Caramello, Mocchamo, Java Mud, Java Frost, Java Blend, dan lain-lain. Bisa dicoba satu per satu bila penasaran.

Kopi tubruk Bakoel Koffie Cikini
Kopi Tubruk Heritage (Rp32.000)

Di samping kopi, Bakoel Koffie juga menyediakan minuman non-kopi. Teman saya memesan minuman yang casual dan sejuta umat: Lemon Tea. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan lemon tea di sini karena bukan minuman specialty di sini juga, tetapi aroma lemonnya cukup terasa dan bukan menggunakan lemon tea instan sachetan yang biasa disajikan di kedai atau tempat makan lain. Lemon tea disajikan “tawar” alias tanpa gula, sehingga Anda bisa meminta gula cair kepada pelayan bila ingin rasa manis.

Lemon tea bakoel koffie
Ice Lemon Tea (Rp35.000)

Sebagai teman minum kopi, di sini tersedia berbagai camilan yang bisa dipesan. Teman saya memesan Molten Lava Cake yang dihidangkan dengan plating yang cantik sekali. Meski lelehan coklatnya kurang sempurna, namun rasa lava cake di sini tergolong enak. Bagi orang yang tidak terlalu menyukai coklat, aroma dan citarasa coklatnya terasa nyaman di indra pengecapan saya. Sedikit sapuan selai stroberi bisa dijadikan cocolan bila ingin tambahan citarasa asam segar; dengan taburan kacang tanah yang memberikan aroma earthy dan tekstur. Sambil menyuapkan sepotong kue, sesaplah seteguk kopi. Paduan aroma coklat dan kopinya menyatu dengan baik sekali.

Molten lava cake bakoel koffie cikini
Molten Lava Cake (Rp43.000)
kue tiga nyonya bakoel koffie
Kue 3 Nyonya (Rp50.000 / 3 pcs)

Kue lain yang pernah saya pesan adalah Kue 3 Nyonya yang merupakan kue-kue jajanan pasar yang bisa Anda pilih sebanyak 3 buah. Sebenarnya dengan harga Rp50.000, mendapatkan 3 buah jajanan pasar tergolong mahal. Meski demikian rasa jajanan pasarnya enak dan ukurannya tergolong besar sehingga cukup memuaskan.

Sebenarnya masih tersedia menu-menu lain di kedai kopi ini, baik camilan maupun santapan berat. Namun sejauh ini saya hanya datang ke Bakoel Koffie untuk minum kopi, mengemil, dan ngobrol bersama teman-teman. Tempat yang nyaman dengan suasana klasik yang menyenangkan. Kekurangannya, harga yang cukup pricey dan sering penuh atau terlalu ramai pada akhir pekan. Tapi tempat ini tetap layak untuk dikunjungi.

Bakoel Koffie
Jl. Cikini Raya no.25
Cikini, Jakarta Pusat
Jam buka: 08.00 – 00.00

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *