Sebagai seseorang yang bercita-cita ingin mencicipi semua masakan tradisional yang ada di Nusantara, maka wajib hukumnya saya berwisata kuliner tradisional khas Mojokerto ketika berkunjung ke sana. Meskipun bukan menjadi destinasi wisata utama, ternyata Mojokerto juga menyediakan aneka kuliner yang menarik lo! Ini dia yang saya cicipi ketika berkunjung ke Mojokerto:
1. Onde-Onde
Makanan yang menjadi icon dari Mojokerto! Teman saya menyebutnya dengan “kue bola”, sebab bentuknya bulat seperti bola, dengan isi kacang hijau. Onde-onde ini sudah ada sejak zaman Majapahit, dibawa oleh Laksamana Cheng Ho ketika berkunjung ke Pulau Jawa. Jadi sesungguhnya onde-onde ini merupakan kuliner hasil asimilasi antara budaya China dan Jawa! Awalnya onde-onde berisi gula jawa, kemudian menjadi kacang hijau akibat budaya Jawa. Tapi kini juga sudah ada onde-onde isi keju, coklat, nangka, dan ragam rasa lainnya.
Onde-onde yang terkenal di Kota Mojokerto ada di toko Bo Liem, yang hanya menyediakan onde-onde kukus. Tempatnya selalu ramai sehingga jangan datang sore-sore bila tidak ingin kehabisan onde-onde. Atau juga bisa di toko Hoo Liang yang katanya merupakan putri dari Bo Liem, tersedia onde-onde goreng di sini.
2. Keciput
Saya mendeskripsikan keciput sebagai “onde-onde mini”. Bentuknya bulat seperti onde-onde, bedanya ia berukuran sangat kecil dan digoreng kering sehingga lebih tahan lama dibanding onde-onde. Apabila onde-onde hanya bertahan 24 jam, keciput bisa sampai berbulan-bulan. Rasanya gurih dan renyah. Biasanya, di tempat berjualan onde-onde juga tersedia keciput.
3. Sambal Wader
Konon katanya, sambal wader merupakan kuliner khas Majapahit yang masih bertahan hingga sekarang! Wader merupakan ikan kecil yang bisa ditemui di perairan tawar, digoreng kering, kemudian disajikan dengan nasi dan sambal ulek. Rasanya gurih!
Sambal wader bisa ditemui di sekitar Trowulan, terutama di daerah Kolam Segaran.
4. Gulai Menthok
Menthok alias itik dikenal dengan dagingnya yang tebal dan cukup keras, sehingga cocok diolah dengan bumbu yang kuat seperti gulai. Nah di Mojokerto, menthok diolah menjadi gulai menthok yang gurih dan enak banget. Salah satu penjual gulai menthok yang terkenal adalah Lesehan Paulina yang ada di sekitar Jalan Residen Pamuji. Tempat ini menjadi favorit karena harganya yang murah, lauk yang beragam, dan rasa yang lezat. Kuahnya berbumbu dan berminyak, namun cocok untuk disantap dengan sepiring nasi. Dinikmati sambil lesehan di malam hari.
5. Bubur Seruntul
Sarapan favorit saya di Mojokerto! Isinya adalah bubur sumsum, sagu mutiara, candil, dan ketan hitam yang disiram dengan kuah santan. Rasanya manis gurih, pas untuk sarapan! Penjual bubur seruntul yang terkenal adalah Warung Bu Saudah di dekat Sungai Brantas. Pastikan datang ke sini ketika mengunjungi Mojokerto!
6. Pentol Bakar
Pentol di mana-mana! Entah saya yang terlalu lebay atau apa, tapi memang hampir di setiap jalan maupun gang di kota Mojokerto selalu ada penjual pentol. Tetapi yang khas dari Mojokerto adalah adanya pentol bakar, yang bisa ditemui di sepanjang jalan Benteng Pancasila mulai sore hari. Oh iya, bagi yang belum pernah mendengarnya, pentol itu mirip seperti bakso sapi tetapi ukurannya kecil-kecil.
7. Kerupuk Upil
Kalau pernah ke Cirebon, pasti tahu kerupuk melarat. Nah, kerupuk upil itu mirip seperti kerupuk melarat (atau jangan-jangan memang kerupuk melarat?), karena sama-sama digoreng dengan menggunakan pasir. Bedanya, di Mojokerto kerupuk upil dimakan dengan cocolan sambal petis. Penjual kerupuk upil banyak ditemui di sekitar alun-alun Kota Mojokerto pada sore hari, dijual oleh ibu-ibu bersama dengan minuman dingin.
8. Kerupuk Memble
Disebut “memble” karena bentuknya panjang seperti lidah yang sedang menjulur (memble). Tidak semudah kerupuk upil untuk ditemukan, tetapi kerupuk memble masih bisa ditemui di warung-warung. Rasanya gurih dan enak untuk dijadikan cemilan.
9. Sate Keong
Jangan merasa geli dulu mendengar namanya, karena ternyata rasanya enak! Teksturnya kenyal dan alot, tetapi rasanya lumayan gurih. Mirip seperti kerang, hanya saja dagingnya lebih alot. Sate keong yang enak terdapat di depan SMK Brawijaya pada malam hari.
10. Nasi Jagung
Makanan khas di Desa Sendi! Terdapat banyak warung nasi jagung yang bisa kita cicipi di sana. Nasi jagung itu nasi yang ditanak bersama dengan jagung, sehingga rasa manisnya lebih terasa. Disantap dengan aneka lauk, seperti tahu, tempe, selada air, atau ikan goreng. Harganya juga murah meriah! Di desa Sendi, saya menyantap 2 porsi nasi jagung dengan tahu, tempe, selada air, ikan asin, 2 ekor ikan gurami goreng, dan 2 gelas kopi manis hanya dihargai Rp55.000!
Honorable Mention
Walaupun bukan menjadi makanan khas Mojokerto (banyak ditemui juga di tempat lain), tetapi dua makanan ini banyak ditemukan di Mojokerto dan rasanya juga enak, sehingga saya masukkan ke dalam honorable mention.
Nasi Rames
Nasi dengan aneka lauk. Pagi hari di Mojokerto terdapat banyak penjual nasi rames yang sudah dibungkus dan dijual dalam gerobak. Harganya murah meriah, hanya sekitar 6ribuan saja dengan pilihan lauk empal, ayam, atau telur. Masing-masing sudah termasuk sayuran dan bihun goreng. Rasanya enak sekali dan porsinya pas untuk sarapan! (mungkin ada beberapa yang butuh makan 2 bungkus agar kenyang).
Rawon
Makanan khas Jawa Timur ini memang sulit untuk saya tolak! Dan, siapa sangka rawon terenak yang pernah saya makan justru saya temui di Mojokerto. Tepatnya di Depot Anda, dekat Stasiun Mojokerto. Aroma kuah rawonnya aromatik sekali! Nampak peraciknya tidak pelit bumbu dalam mengolah kuah rawon yang lezat. Belum lagi potongan lidah yang empuk dan daging yang dimasak dengan baik hingga bumbunya menyerap. Benar-benar rawon terenak yang pernah saya santap! Saya amat sangat menyarankan bagi teman-teman yang ke Mojokerto untuk menyempatkan mencicipi rawon di Depot Anda.
Dan, sekian dengan tulisan saya mengenai kuliner khas Mojokerto ini. Semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman sedang berwisata ke Mojokerto atau membantu meningkatkan minat pariwisata ke Mojokerto!