Nasi Goreng Gila Sabang, Harga dan Porsi Besar

Pada salah satu sudut Jalan Sabang di kota Jakarta Pusat, saya mencoba salah satu tenda penjual nasi goreng yang sering terlihat ramai di sana. Ternyata memang ada dua penjual nasi goreng yang laris manis dan memiliki menu yang beragam, yaitu tenda Nasi Goreng Gila Sabang dan Nasi Goreng Sabang Bang Roby, namun semalam (21 Juli 2024), saya lebih penasaran untuk mencoba tenda Nasi Goreng Gila Sabang.

Lokasinya mudah dicari, sebab terletak di pangkal jalan Sabang, hati-hati jangan sampai terlewat karena perlu memutar ulang jalan, atau lebih baik parkir kendaraan di Djakarta Theater atau Sarinah dan berjalan kaki ke sana.

Nasi goreng gila sabang

Patokannya adalah restorang khas Minang bernama Garuda, tenda nasi goreng ini terletak persis di depannya. Jangan datang pada siang hari, sebab Aji Jayadi yang merupakan pemilik dagangan ini baru mulai berjualan pada pukul 17.00 WIB. Bisa dimaklumi, pedagang nasi goreng memang lebih umum berjualan pada malam hari.

Saya memesan nasi goreng gila dan nasi goreng sosis. Meski berbeda menu, hidangan tersaji dengan cepat sebab ada dua kompor yang bisa digunakan bersamaan oleh dua juru masak.

Nasi goreng gila tergolong enak. Rasa yang dominan adalah manis gurih dengan aroma bumbu bawang putih dan kemiri yang berpadu tepat dengan osengan nasi. Campuran di dalam nasi goreng ini ada bakso sapi, sosis, telur, dan suwiran daging ayam. Entah mengapa, telur orak ariknya terasa kurang banyak, membuat saya berpikir apakah resepnya tidak menggunakan satu butir telur?

Selain rasanya enak, porsinya juga besar. Mengenyangkan untuk saya yang kuat makan. Tetapi saya memberi satu catatan: nasi goreng gila bukan resep nasi goreng gila yang otentik. Nasi goreng gila seharusnya nasi goreng yang disiram dengan tumisan aneka protein hewani dan sayuran yang dibumbui kecap dan sambal. Dengan demikian, harusnya ada sedikit tekstur basah dari tumisan protein itu. Tetapi di tenda nasi goreng ini, nasi goreng gila adalah nasi goreng yang ditumis dengan aneka protein hewani dan sayuran itu.

Nasi goreng gila sabang

Nasi goreng sosis juga tergolong enak. Di luar ekspektasi saya, ternyata bumbu yang digunakan untuk nasi goreng sosis berbeda dengan nasi goreng gila. Aroma bawang dan ebi lebih dominan, dan citarasa gurih asin juga lebih kuat. Nasi goreng sosis lebih spicy dan asin, sedangkan nasi goreng gila lebih manis. Hal ini bagus, sebab membuat pembeli tidak mudah bosan bila datang memesan nasi goreng, sebab beda topping ternyata dimasak dengan bumbu yang berbeda. Keduanya tergolong enak dan berporsi besar.

Seporsi nasi goreng gila dihargai Rp35.000, seporsi nasi goreng sosis dihargai Rp30.000, dan dua gelas teh hangat tawar dihargai Rp5.000. Secara harga memang tergolong lebih tinggi dibanding penjual nasi goreng lainnya, tetapi porsinya yang besar bisa menjadi pembenaran.

  • Rasa: B+ (rasa dan aroma pas untuk nasi goreng)
  • Tempat: B (tenda pinggir jalan, asap rokok bisa saja mengganggu)
  • Harga: C+ (agak tinggi untuk nasi goreng, tetapi masih bisa dimaklumi oleh porsi yang besar dan lokasinya di Jl.Sabang)
  • Pelayanan: B+ (masakan cepat meski ramai! Meja agak kotor saja)

Nasi Goreng Gila
Jl. Sabang, Kel. Kebon Sirih,
Menteng, Jakarta Pusat 10340
Buka setiap hari, 17.00-02.00 WIB

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *