Nasi Tim Baru Sejak 1960an Di Mangga Besar

Seorang teman yang tahu saya suka makan nasi tim pernah merekomendasikan untuk mencoba Nasi Tim Baru di kawasan Mangga Besar. Sebenarnya rumah makan ini sudah sering saya lihat ketika sedang berada di Mangga Besar, tetapi karena belum tertarik jadi tidak saya kunjungi.

Karena sudah ada yang merekomendasikan, saya jadi penasaran dan datang mencoba. Ngomong-ngomong, ini kejadian yang sudah lama sekali, mungkin sekitar tahun 2012. Artinya, sudah 8 tahun tidak kembali lagi ke sini, padahal rasa nasi timnya boleh juga. Karena lokasinya tidak terlalu jauh dari Nasi Tim Pasar Pagi, saya jadi lebih sering makan nasi tim di sana.

Jadi, seminggu yang lalu saya kembali datang ke sini. Lokasinya ada di jalan raya Mangga Besar dan karena bangunannya yang tidak terlalu besar, mungkin perlu sedikit kejelian untuk menemukannya. Tempatnya tidak terlalu jauh dari kedai kopi Kong Djie, jadi mulailah memelankan laju kendaraan Anda bila sudah berada di sekitar sana.

Menurut informasi yang saya peroleh, rumah makan ini sudah dirintis sejak tahun 1960an, maka tak heran nuansa oldies cukup mendominasi suasana seisi ruangan. Meski demikian, rumah makan ini nampaknya sudah direnovasi beberapa kali sehingga tidak terkesan kusam. Ruangannya full AC dengan penerangan yang cukup baik. Nyaman untuk bersantap siang.

Pesanan pertama saya adalah nasi tim ayam yang merupakan salah satu menu andalan di sini. Penampilannya terlihat sederhana namun menggugah selera. Nasinya lembut dan cukup harum; sedangkan daging ayamnya empuk, gurih, dan potongannya juga tebal-tebal sehingga lebih terasa teksturnya daripada daging ayam yang dicincang. Sayangnya potongan daging ayamnya kurang banyak. Disantap dengan acar timun yang manis dan segar, rasanya semakin enak.

Pesanan kedua adalah ayam rebus, untuk menemani nasi tim yang sudah saya pesan tadi. Ayam rebus di sini bisa dipesan dalam porsi satu ekor, setengah ekor, atau seperempat ekor. Untuk makan berdua, pesan saja seperempat ekor. Berbeda dengan ayam rebus di tempat lain, di sini ayam rebus dihidangkan dengan saus kaldu kental berbumbu yang rasanya gurih sekali. Meski menggunakan ayam kampung, daging ayamnya tetap terasa empuk.

Pesanan ketiga adalah babi panggang asin. Sebenarnya babi panggangnya enak; dagingnya empuk dan lemaknya juicy. Namun sayangnya saya tidak mendapatkan tekstur garing yang biasanya saya cari dalam hidangan babi panggang. Padahal bila disajikan dalam kondisi garing, mungkin rasanya akan lebih nikmat lagi.

Usai bersantap, saya langsung membayar di kasir. Sepiring nasi tim ayam dihargai Rp35.000, seperempat ekor ayam rebus dihargai Rp40.000, dan seporsi babi panggang asin dihargai Rp30.000. Harga yang tergolong standar untuk masakan Chinese food di kawasan Mangga Besar.

Well, untuk hidangan nasi tim, saya masih lebih menyukai nasi tim Pasar Pagi asli yang berada di proyek lama Pasar Pagi; namun di restoran Nasi Tim Baru kita bisa menyantap nasi tim dengan tambahan lauk lainnya seperti aneka masakan sayuran, ayam, babi, maupun seafood. Tergantung sedang ingin makan nasi tim dengan konsep seperti apa.

Nasi Tim Baru
Jl. Mangga Besar no.38E
Taman Sari, Jakarta Barat
Jam buka: 09.00 – 22.00

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *