Kuliner Tradisional Khas Surabaya + Tempat Makan Rekomendasi (Bagian 2): Lontong Kupang dan Sate Kelopo jadi Juaranya!

Selain lontong balap dan nasi goreng krengsengan, apa lagi sih makanan khas Surabaya lainnya yang harus dicoba? Sebagai kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya mengenai kuliner tradisional khas Surabaya, masih ada beberapa makanan lainnya yang harus dicoba ketika mengunjungi kota pahlawan ini. Kita mulai dari nomor 8:

8. Ote-Ote

ote-ote

Mirip (atau memang sama) dengan bakwan sayur atau bala-bala, yakni hidangan gorengan yang terbuat dari tepung, sayuran, dan beberapa isian lainnya. Di Surabaya, ote-ote umumnya menggunakan potongan udang, walaupun ada juga ote-ote yang menggunakan daging ayam sampai daging babi.

Ote-ote bisa dengan mudah ditemui di berbagai warung makan, bisa disantap bersama nasi atau dijadikan cemilan begitu saja ditemani kopi.

Tempat rekomendasi: ote-ote Porong atau ote-ote di Cakwe Peneleh.

9. Lontong Kupang

lontong kupang

Kupang itu kerang-kerang kecil yang besarnya kurang lebih sebesar upil (iya jorok ya perumpamaannya, tetapi memang sebesar itu kira-kira). Disajikan bersama lontong dan disiram dengan kuah kecap dan petis yang rasanya manis segar, ternyata lontong kupang tidak se-“seram” yang saya kira! Awalnya saya agak geli melihat kupang yang melimpah ruah dalam seporsi lontong kupang, tetapi setelah dimakan ternyata rasanya enak! Memang sedikit amis, tetapi aroma bawang putih dan petis membuat amisnya menjadi tidak dominan. FYI, kupang ini memiliki kandungan protein yang tinggi loh! Biasanya lontong kupang ditemani dengan segelas es kelapa muda, ada yang tahu kenapa?

10. Rawon

rawon depot anda

Hidangan berkuah khas Jawa Timur yang sudah menyebar hingga ke seluruh pelosok nusantara! Berbeda dengan soto yang biasanya kuahnya berwarna bening atau kuning, warna kuah rawon hitam pekat karena ada campuran kluwak di dalamnya. Isi dari rawon biasanya daging sapi dan tauge muda, dengan pelengkap telur asin.

Terdapat banyak penjual rawon di Surabaya yang harus dicoba, beberapa di antaranya adalah rawon setan atau rawon kalkulator.

(Baca juga: Ayo, Wisata Sejarah Perjuangan Bangsa dan Budaya di 8 Museum Surabaya ini!)

11. Rujak Cingur

rujak cingur

Cingur atau “congor” merupakan bagian moncong sapi. Nah, rujak cingur berarti rujak moncong sapi. Sama seperti kupang lontong, awalnya saya juga agak ragu untuk menyantap rujak cingur ini, tetapi rasanya enak juga! Rujak cingur terdiri dari potongan cingur rebus, kentang, tahu goreng, aneka sayuran, dan lontong, kemudian disiram bumbu kacang dan petis. Rasanya gurih dan sedap sekali! Di tempat saya menyantap rujak cingur, saya ditawari versi komplitnya, yakni dengan tambahan potongan buah seperti kedondong, bengkoang, dan mangga muda; rasanya menjadi lebih ramai dan lebih segar! Btw, rujak cingur merupakan salah satu kuliner Surabaya yang paling terkenal, loh!

Tempat rekomendasi: Rujak Cingur Joko Dolog, Jl. Taman Apsari. Pesan rujak cingur komplit dengan potongan buah-buahan di dalamnya! Harganya murah dan porsinya besar.

(Baca juga: pengalaman pertama menginap di hotel kapsul Surabaya)

12. Sate Kelopo

sate kelopo

Dari namanya kita sudah mengetahui bahwa kuliner ini terdiri dari dua komponen: yaitu sate dan kelapa. Sate kelopo, sesuai namanya, merupakan sate yang disajikan dengan kelapa. Satenya bisa daging sapi atau daging ayam, walaupun umumnya yang digunakan adalah daging sapi. Daging sapi tersebut kemudian dibumbui dengan parutan kelapa kemudian dibakar. Hasilnya? Aroma kelapa bakar yang harum menyeruak, ditambah dengan rasa gurih dan tekstur krenyes-krenyes dari parutan kelapa. Sate kelopo merupakan salah satu makanan favorit saya di Surabaya!

Tempat rekomendasi: Sate Kelopo Ondomohen Ny. Asih di Jl. Ondomohen.

13. Bubur Madura

bubur madura 2

Meski namanya Bubur Madura, tetapi ternyata dijualnya di Surabaya. Bubur Madura merupakan campuran dari bubur sumsum, bubur ketan item, bubur candil, dan bubur mutiara. Keempat macam bubur ini dicampur dan disiram dengan saus santan dan gula jawa. Rasanya manis gurih! Cocok untuk sarapan.

Tempat rekomendasi: bubur Madura di Pasar Atom.

bubur madura surabaya

15. Lapis Surabaya

lapis surabaya

Kue khas Surabaya yang enak banget! Mungkin kamu sudah pernah mencicipinya sebagai oleh-oleh dari rekan yang datang dari Surabaya. Berbeda dengan lapis legit yang lapisannya bisa belasan, lapisan pada lapis Surabaya hanya ada tiga, dengan selai di sela-selanya. Aromanya harum karena campuran kuning telur dan mentega. Lapis Surabaya ini bisa dengan mudah ditemui di toko oleh-oleh di Surabaya. Enak banget untuk teman minum teh!

Honorable Mention: Nasi Cumi Pasar Atom

nasi cumi pasar atom

Nasi cumi sendiri sebenarnya bukanlah makanan khas Surabaya. Di daerah-daerah lain seperti Madura bahkan di  Jawa Barat dan Jawa Tengah pun juga nasi cumi menjadi makanan yang sering disantap oleh masyarakat. Tetapi perlu saya akui, cumi hitam atau cumi ireng terenak yang pernah saya makan ada dua: yakni di Cirebon (nasi jamblang Mang Dul) dan di Surabaya (nasi cumi Pasar Atom). Memang berdasarkan hasil googling, Nasi Cumi Pasar Atom ini kesohor sekali dan selalu direkomendasikan.

Awalnya saya ragu, mengingat untuk mengolah cumi dengan baik bukanlah hal yang mudah, tetapi nasi cumi Pasar Atom berhasil melakukannya! Cuminya empuk, tidak beraroma amis, dan rasanya gurih sekali! Sebenarnya tidak hanya cumi hitamnya yang enak, hampir seluruh menu di kedai ini juga enak.

Nasi Cumi Pasar Atom terletak di belakang Pasar Atom, dalam wujud tenda dan bertuliskan “Nasi Cumi-Cumi”. Lapak ini buka 24 jam, jadi kita bisa mencicipinya kapan saja. Seriusan, wajib coba kalau sedang datang ke Surabaya!

Jadi..

Selain menarik untuk berwisata sejarah, ternyata Surabaya juga cocok untuk berwisata kuliner. Kalau kamu mulai merencanakan perjalanan kamu ke Surabaya, kamu bisa contek dari tulisan saya tentang aktivitas seru yang bisa dilakukan di Surabaya.

That’s all folks!

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *