Pernah Coba? Minuman dan Jajanan Tradisional Khas Pekalongan

Selain wisata batik, Pekalongan juga terkenal dengan wisata kulinernya. Aneka jajanan pasar bisa ditemukan di sini, dan dari hasil kunjungan saya di Pekalongan, saya mencicipi beberapa jajan pasar dan minuman khas Pekalongan (NB: jajanan pasar ini saya temui di Pasar Sorogenen, Toko Kue Ny. Djoe, dan Alun-Alun Pekalongan).

Here they are:

1. Gemblong

gemblong pekalongan

Kue tradisional Khas Pekalongan! Tetapi gemblong di Pekalongan berbeda dengan gemblong yang biasa ditemui di Jawa Barat. Gemblong Pekalongan terdiri dari ketan, klepon, kelapa parut, dan guyuran saus kinca. Disajikan dalam pincukan daun pisang, rasanya enak banget! Cocok sebagai sarapan dengan teman segelas teh hangat. Gemblong bisa dengan mudah ditemui di pasar pada pagi hari.

2. Gethuk

Gethuk Pekalongan

Sama seperti gemblong, gethuk di Pekalongan juga berbeda dengan gethuk lindri ataupun gethuk goreng. Gethuk Pekalongan teksturnya lebih kenyal dan hanya terdiri dari satu warna (putih). Gethuk ini saya temui di Pasar Sorogenen di pagi hari.

3. Putu Ler

putu ler

Salah satu kue yang sudah langka di Pekalongan! Putu ler terdiri dari dua lapis: lapis bawah berwarna putih yang berbahan tepung ketan, dan lapis atas berwarna kuning berbahan pisang. Rasanya manis! Putu ler bisa dibeli di toko kue Ny.Djoe di Jl.Sumatra. Datang pagi-pagi agar tidak kehabisan!

4. Srintil

 

srintil srinthil

Bertekstur kenyal, rasanya manis, warnanya hitam, dan disajikan dengan parutan kelapa. Secara sekilas bentuknya mirip sekali dengan ongol-ongol, hanya saja pada srintil ada bintik-bintik putih yang membuat teksturnya agak kasar. Bintik-bintik ini berasal dari tepung srintil. Secara tradisi, srintil biasanya disajikan ketika anak sedang belajar berjalan, dengan tujuan agar anak bisa segera berjalan dengan lancar (semrinthil).

5. Growol

Growol

Growol merupakan sejenis kue berbahan dasar singkong yang bentuknya seperti “bulir” dan disajikan bersama parutan kelapa. Di beberapa daerah, growol seringkali dijadikan sebagai pengganti nasi dan disantap bersama lauk seperti tempe goreng. Teksturnya empuk dan rasanya manis ringan, enak sekali! Growol juga bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional pada pagi hari.

6. Capret

 

capret

Camilan favorit saya! Capret merupakan kerupuk yang terbuat dari aci (sagu), atau lebih sederhananya saya selalu menyebut capret sebagai cireng yang dikeringkan dan digoreng seperti kerupuk. Rasanya gurih dan renyah. Capret bisa dibeli di toko oleh-oleh Pekalongan.

7. Wedang Alang-Alang

wedang alang-alang

Alang-alang merupakan rumput liar yang biasa kita temui. Di tangan orang yang mampu meracik wedang, akar alang-alang diolah sebagai minuman yang menghangatkan. Wedang alang-alang terdiri dari alang-alang, sereh, jahe, dan gula jawa. Bagi yang ingin versi dinginnya, ada juga es alang-alang dengan racikan yang sama namun ditambahkan es batu. Saya mencicipinya di alun-alun Pekalongan pada malam hari, cobain!

8. Kopi Tahlil

kopi tahlil

Kopi tahlil merupakan kopi khas Pekalongan yang sudah terpengaruh oleh budaya Arab. Disebut kopi tahlil karena pada awalnya kopi ini disajikan pada acara tahlilan. Racikannya terdiri dari kopi hitam dengan rempah-rempah seperti jahe dan sereh. Rasanya kuat dan cukup berhasil membuat melek! Kopi tahlil banyak dijual pada malam hari di sekitar jalan, umumnya dalam bentuk warung tenda.

Demikian ulasan saya tentang jajanan pasar dan minuman khas Pekalongan! Bagi yang ingin berkunjung ke Kota Pekalongan dan butuh ide tempat wisata yang ingin dikunjungi, bisa membaca itinerary wisata 1 hari di Kota Pekalongan versi saya.

Baca juga: 11 Kuliner Khas Kota Pekalongan.

Enjoy!

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

2 Replies to “Pernah Coba? Minuman dan Jajanan Tradisional Khas Pekalongan”

    1. Asal ada info bahwa diambil dari blog ini (referensi) berupa link balik (backlink), kalau hanya copas tanpa link balik namanya plagiat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *