Laksa Tangerang, Mie dari Tepung Beras dengan Kacang Hijau

Ada berbagai jenis laksa di Indonesia, namun mungkin yang populer adalah Laksa Betawi dan Laksa Medan. Jika sebelumnya saya sudah mencicipi Laksa Bogor di Gang Aut, kali ini saya hendak mencoba salah satu varian laksa yang ada di Indonesia yang terletak di Provinsi Banten, yaitu Laksa Tangerang.

Laksa Tangerang bisa ditemui di kawasan kuliner laksa khas Tangerang yang terletak di Jl. Mochammad Yamin di Kota Tangerang. Tempatnya terbuka dengan gaya saung yang teduh, dan di kawasan itu berjejer penjual laksa yang akan langsung menyerbu menawarkan kita untuk mampir ke tempatnya.

Berhubung saat itu saya datang di jam makan siang, maka tempatnya ramai sekali. Saya berjalan agak ke belakang sedikit, mencari tempat yang lebih sepi karena semakin ke belakang tempatnya semakin sepi. Akhirnya saya menemukan satu kedai yang tidak terlalu ramai dan saya memutuskan untuk duduk di sana.

Seporsi laksa bisa dilengkapi dengan ayam atau telur. Supaya puas, saya minta diberi pelengkap komplit (ayam dan telur). Sang penjual langsung meracik laksa dan mengantarkan ke meja saya.

Piring hidangan laksa tampak ramai. Komponen karbohidratnya adalah mie. Nah, mie ini juga yang membuat hidangan laksa Tangerang ini berbeda dari laksa lain. Mie yang digunakan adalah mie yang berbahan tepung beras dan tebal. Teksturnya cukup kenyal. Rempah dan santan di dalam kuah laksa terasa kuat, meskipun kuahnya tidak sekental kuah laksa Bogor. Nah, berbeda dengan laksa Betawi maupun Bogor, tidak ada campuran daun kemangi di sini, aromanya benar-benar mengandalkan rempah-rempah di dalam kuah laksa. Dan yang paling unik dari hidangan laksa Tangerang ini adalah adanya campuran kacang hijau di dalam kuahnya yang memberikan sedikit tekstur di dalam kuah.

Campuran komponen di atas membuat rasa hidangan ini cukup seimbang. Rempahnya kuat tetapi tidak terlalu “pedas”, kuahnya pekat tetapi tidak kental, dan tekstur mienya juga cukup kenyal.

Lalu saya beralih ke lauk pendampingnya. Sepotong paha atas ayam tersaji di atas piring, dan menariknya dalam hidangan laksa ini ayamnya dimasak dengan cara dibakar, bukan ayam gulai rebus seperti biasanya. Rasa ayamnya penuh rempah. Dugaan saya, ayamnya dimasak dengan kuah gulai terlebih dahulu baru dibakar. Akibatnya, saya mendapatkan rasa ayam gulai dengan aroma smoky yang enak. Tekstur daging ayamnya juga lembut sekali, pertanda dimasak dengan baik.

Dari segi rasa, hidangan ini sudah lezat sekali. Kekurangannya hanya satu: porsinya kurang besar, hehehe….

Seporsi laksa Tangerang dengan ayam dan telur dihargai Rp30.000. Jika hanya menggunakan ayam, harganya adalah Rp25.000 Saya tidak menanyakan berapa harga laksa dengan telur saja, tetapi dugaan saya mungkin sekitar Rp15.000-Rp18.000.

Tempat yang outdoor namun rindang, hidangan yang lezat, dan harga yang cukup terjangkau membuat tempat ini wajib untuk dikunjungi, apalagi hidangan yang disajikan adalah hidangan otentik khas Tangerang.

Kawasan Kuliner Laksa Khas Tangerang
Jl. Mochammad Yamin No.113, RT.001/RW.004,
Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang
Buka 24 jam

Langganan tulisan tentang wisata, kuliner, dan budaya Indonesia. GRATIS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *